Cara Menentukan Order Block, Level Entry Paling Akurat untuk Profit Maksimal!

Belajar Saham Medan – Order block adalah konsep penting dalam analisis teknikal yang digunakan oleh trader profesional untuk mengidentifikasi area di mana institusi besar melakukan transaksi besar. Dengan memahami order block, Anda bisa menentukan level entry yang lebih akurat dan meningkatkan peluang profit dalam trading forex, crypto, maupun saham.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap cara menentukan order block, menggunakannya untuk entry dan exit, serta strategi terbaik untuk memaksimalkan keuntungan.

Apa Itu Order Block dalam Trading?

Order block adalah zona atau area dalam grafik harga di mana terjadi transaksi besar oleh institusi keuangan, bank, atau trader berkapital besar (smart money). Zona ini berfungsi sebagai level support dan resistance tersembunyi yang sering kali menyebabkan pembalikan harga atau kelanjutan tren.

Order block biasanya terbentuk sebelum pergerakan harga besar terjadi. Ketika harga kembali ke area ini, kemungkinan besar akan terjadi reaksi karena adanya akumulasi order yang belum tereksekusi sebelumnya.

Jenis-Jenis Order Block

1. Bullish Order Block
   • Terjadi saat harga mengalami penurunan sebelum naik signifikan.
   • Biasanya terlihat sebagai candle bearish besar sebelum pergerakan bullish kuat.
   • Menjadi zona demand (permintaan) yang kuat.
2. Bearish Order Block
   • Terjadi saat harga mengalami kenaikan sebelum turun tajam.
   • Biasanya terlihat sebagai candle bullish besar sebelum pergerakan bearish kuat.
   • Menjadi zona supply (penawaran) yang kuat.

Cara Menentukan Order Block dalam Trading

Untuk menemukan order block yang valid, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi Tren Pasar

• Tentukan apakah pasar sedang uptrend, downtrend, atau sideways.
• Order block lebih efektif digunakan dalam pasar yang memiliki tren jelas.

2. Cari Pergerakan Harga yang Signifikan

• Order block sering terbentuk sebelum pergerakan harga besar terjadi.
• Temukan candle besar yang menunjukkan pergerakan harga tajam ke atas atau ke bawah.

3. Perhatikan Candle Terakhir Sebelum Breakout

• Candle terakhir sebelum harga naik tajam = bullish order block.
• Candle terakhir sebelum harga turun tajam = bearish order block.

4. Gunakan Time Frame yang Lebih Besar

• Time frame H4, Daily, atau Weekly lebih akurat dalam menentukan order block dibandingkan time frame kecil.
• Order block di time frame besar lebih valid karena mencerminkan aktivitas institusi besar.

5. Konfirmasi dengan Volume dan Indikator Tambahan

• Gunakan indikator volume untuk memastikan adanya peningkatan transaksi di sekitar order block.
• Kombinasikan dengan RSI atau MACD untuk melihat apakah ada divergensi yang mengonfirmasi potensi pembalikan harga.

Cara Menggunakan Order Block untuk Entry & Exit yang Akurat

Setelah menentukan order block, Anda bisa menggunakannya untuk entry dan exit dengan strategi berikut:

1. Entry di Area Order Block

• Buy di bullish order block saat harga kembali menguji zona tersebut.
• Sell di bearish order block saat harga kembali menguji zona tersebut.

2. Gunakan Stop Loss dan Take Profit yang Tepat

• Stop Loss → Letakkan beberapa pips di bawah (bullish) atau di atas (bearish) order block.
• Take Profit → Targetkan resistance terdekat untuk bullish order block dan support terdekat untuk bearish order block.

3. Konfirmasi dengan Price Action

• Tunggu candle reversal seperti pin bar, engulfing, atau doji sebelum masuk posisi.
• Pastikan tidak ada sinyal breakout palsu sebelum entry.

Strategi Trading Menggunakan Order Block

1. Order Block + Support & Resistance

• Order block yang berada di dekat level support atau resistance kuat memiliki probabilitas lebih tinggi untuk memantulkan harga.
• Jika harga kembali ke order block yang sejajar dengan support, ini menjadi peluang buy yang kuat.

2. Order Block + Fibonacci Retracement

• Order block yang bertepatan dengan level 38.2% atau 61.8% Fibonacci retracement bisa menjadi entry point yang akurat.
• Jika harga turun ke bullish order block di level 61.8% Fibonacci, ini bisa menjadi peluang buy terbaik.

3. Order Block + Moving Average (MA 50/200)

• Order block yang sejajar dengan MA 50 atau MA 200 sering menjadi area pembalikan harga.
• Jika bullish order block berada di atas MA 200, ini mengindikasikan tren naik yang kuat.

4. Order Block + RSI (Relative Strength Index)

• Order block yang muncul bersamaan dengan RSI oversold (<30) untuk buy atau RSI overbought (>70) untuk sell memberikan sinyal entry yang lebih kuat.
• Jika RSI menunjukkan divergensi di sekitar order block, kemungkinan besar akan terjadi pembalikan harga.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Order Block

1. Menggunakan Order Block di Time Frame Terlalu Kecil
   • Order block di M1 atau M5 kurang valid dibandingkan di H4 atau Daily.
   • Time frame kecil lebih rentan terhadap false breakout.
2. Tidak Menggunakan Konfirmasi Tambahan
   • Jangan hanya mengandalkan order block tanpa melihat price action atau indikator lainnya.
3. Memaksakan Entry di Semua Order Block
   • Tidak semua order block memberikan sinyal entry yang valid.
   • Pilih order block yang sejajar dengan support, resistance, atau indikator lainnya.
4. Mengabaikan Berita dan Sentimen Pasar
   • Jika ada berita besar (seperti FOMC, NFP, atau rilis pendapatan perusahaan), harga bisa menembus order block tanpa memperdulikan analisis teknikal.

Kesimpulan

Order block adalah alat yang sangat efektif dalam trading untuk menentukan level entry dan exit yang akurat. Dengan memahami cara menentukan order block yang valid, trader bisa meningkatkan probabilitas profit dan mengurangi risiko kerugian.

Beberapa poin penting yang harus diingat:
✅ Gunakan order block di time frame besar untuk akurasi lebih tinggi.
✅ Kombinasikan order block dengan support & resistance, Fibonacci, atau moving average.
✅ Gunakan price action dan indikator tambahan untuk mengonfirmasi sinyal entry.

Dengan strategi yang tepat, order block bisa menjadi senjata rahasia untuk meningkatkan keberhasilan trading Anda.