Belajar Saham Medan – Banyak investor dan trader ingin tahu bagaimana cara menemukan saham yang berpotensi naik sebelum harganya melejit. Dengan analisis yang tepat, Anda bisa mengenali saham potensial dan masuk di waktu yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan.
Artikel ini akan membahas strategi lengkap untuk menganalisis saham yang akan naik, mulai dari analisis fundamental hingga teknikal.
1. Cara Menganalisa Saham yang Akan Naik dengan Analisis Fundamental

Analisis fundamental membantu mengidentifikasi perusahaan yang memiliki kinerja bisnis yang kuat dan prospek pertumbuhan yang cerah.
1.1 Periksa Kinerja Keuangan Perusahaan
Saham yang sehat biasanya berasal dari perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat. Berikut beberapa indikator utama yang perlu diperhatikan:
- Pendapatan (Revenue) dan Laba Bersih
- Apakah perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang konsisten?
- Perusahaan yang bertumbuh biasanya memiliki pendapatan dan laba yang meningkat setiap tahun.
- Return on Equity (ROE)
- ROE tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dari modal yang dimiliki.
- ROE yang ideal biasanya di atas 15 persen.
- Debt to Equity Ratio (DER)
- Mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya.
- DER rendah menandakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang lebih stabil.
- Earnings Per Share (EPS) dan Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
- EPS menunjukkan laba per lembar saham, semakin tinggi semakin baik.
- P/E Ratio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut masih undervalued atau murah dibandingkan laba bersihnya.
1.2 Evaluasi Prospek Industri dan Pertumbuhan Perusahaan
Selain melihat laporan keuangan, penting untuk memahami prospek industri dan daya saing perusahaan.
Beberapa pertanyaan yang bisa membantu:
- Apakah industri tempat perusahaan beroperasi sedang berkembang?
- Apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya?
- Apakah ada inovasi atau tren yang mendukung pertumbuhan bisnis?
Contoh:
- Saham di sektor teknologi dan energi hijau memiliki potensi besar karena berkembang pesat.
- Saham di industri yang mulai ditinggalkan (misalnya, batu bara) mungkin kurang menarik dalam jangka panjang.
1.3 Cek Valuasi Saham (Apakah Murah atau Mahal?)
Beberapa metode untuk menentukan apakah saham masih undervalued atau sudah overvalued:
- Price to Book Value (PBV)
- PBV di bawah 1 bisa menunjukkan bahwa saham tersebut murah dibandingkan nilai asetnya.
- Dividend Yield
- Saham yang rutin membagikan dividen bisa menjadi tanda kestabilan bisnis.
Strategi terbaik adalah mencari saham yang memiliki fundamental kuat tetapi masih undervalued, karena saham ini berpotensi naik lebih tinggi ke depannya.
2. Cara Menganalisa Saham yang Akan Naik dengan Analisis Teknikal
Analisis teknikal membantu menentukan waktu terbaik untuk membeli saham berdasarkan pola pergerakan harga dan volume perdagangan.
2.1 Identifikasi Tren Saham dengan Moving Average (MA)
Moving Average membantu melihat apakah saham sedang dalam tren naik atau turun.
- Golden Cross (MA 50 menembus MA 200 ke atas) → Sinyal beli, karena tren berpotensi naik.
- Death Cross (MA 50 menembus MA 200 ke bawah) → Sinyal jual, karena tren cenderung melemah.
2.2 Gunakan Relative Strength Index (RSI) untuk Mengukur Momentum
RSI mengukur apakah saham sedang dalam kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).
- RSI di bawah 30 → Saham undervalued (potensi naik).
- RSI di atas 70 → Saham overvalued (potensi turun).
Strategi terbaik adalah mencari saham dengan RSI rendah tetapi mulai berbalik naik.
2.3 Gunakan Pola Candlestick untuk Mendeteksi Sinyal Pembalikan
Pola candlestick dapat membantu memprediksi pergerakan harga saham selanjutnya.
- Bullish Engulfing → Sinyal pembalikan naik.
- Hammer → Sinyal potensi kenaikan setelah tren turun.
- Doji → Indikasi ketidakpastian, menunggu konfirmasi pergerakan berikutnya.
2.4 Analisis Volume untuk Konfirmasi Kekuatan Tren
Volume tinggi menunjukkan banyaknya minat pasar terhadap saham tersebut.
- Jika harga naik dengan volume tinggi, tren naik lebih valid.
- Jika harga naik dengan volume rendah, kemungkinan tren naik kurang kuat.
- Jika ada breakout dengan volume besar, kemungkinan harga akan terus naik.
2.5 Gunakan Fibonacci Retracement untuk Menentukan Level Support dan Resistance
Fibonacci digunakan untuk menentukan area support dan resistance berdasarkan level retracement.
- Level Fibonacci 38.2 persen, 50 persen, dan 61.8 persen sering digunakan sebagai support dan resistance.
- Jika harga bertahan di level Fibonacci 50 persen dan berbalik naik, bisa menjadi titik entry yang baik.
2.6 Gunakan MACD untuk Konfirmasi Sinyal Tren
MACD membantu mengidentifikasi kekuatan tren saham.
- MACD Line memotong Signal Line dari bawah ke atas → Sinyal beli.
- MACD Line memotong Signal Line dari atas ke bawah → Sinyal jual.
Gabungkan MACD dengan RSI dan Moving Average untuk mendapatkan sinyal yang lebih akurat.
3. Strategi Menemukan Saham yang Akan Naik

Berikut strategi untuk mencari saham dengan potensi kenaikan tinggi:
- Gunakan Screener Saham
- Gunakan fitur screener di aplikasi trading untuk mencari saham dengan P/E rendah, ROE tinggi, dan pertumbuhan EPS positif.
- Cari Saham dengan Tren Naik yang Didukung Volume Tinggi
- Saham yang mulai naik dengan volume besar memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.
- Pantau Berita dan Sentimen Pasar
- Berita positif tentang industri atau perusahaan tertentu bisa menjadi katalis yang mendorong harga saham naik.
- Gunakan Kombinasi Analisis Fundamental dan Teknikal
- Pilih saham dengan fundamental kuat dan tren teknikal yang mendukung.
4. Strategi Menemukan Saham yang Akan Naik (2)

Menemukan saham yang berpotensi naik memerlukan pemahaman mendalam tentang tren harga, volume, serta level support dan resistance. Berikut beberapa strategi lanjutan yang bisa digunakan:
3.1 Gunakan Level Support dan Resistance untuk Entry dan Exit yang Tepat
Support dan resistance adalah level harga penting di mana saham sering berbalik arah.
Apa itu Support?
Support adalah level harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga. Saat harga mendekati level support, saham berpotensi naik kembali.
Apa itu Resistance?
Resistance adalah level harga di mana tekanan jual cukup kuat untuk menghentikan kenaikan harga. Saat harga mendekati level resistance, saham berpotensi mengalami koreksi atau turun.
- Strategi Trading dengan Support dan Resistance:
- Beli saham saat harga mendekati level support dengan konfirmasi sinyal teknikal seperti RSI oversold atau candlestick bullish.
- Jual saham saat harga mendekati level resistance, terutama jika ada tanda-tanda pelemahan volume.
- Jika harga berhasil menembus resistance dengan volume tinggi, itu bisa menjadi sinyal breakout dan saham berpotensi naik lebih tinggi.
3.2 Identifikasi Area Demand dan Supply untuk Memahami Pergerakan Harga
Konsep demand (permintaan) dan supply (penawaran) dalam saham sangat penting untuk memahami psikologi pasar.
Apa itu Demand Zone?
Demand zone adalah area di mana banyak pembeli tertarik membeli saham, menyebabkan harga naik. Area ini sering berdekatan dengan level support.
Apa itu Supply Zone?
Supply zone adalah area di mana banyak penjual ingin menjual saham, menyebabkan harga turun. Area ini sering berdekatan dengan level resistance.
- Strategi Trading dengan Demand dan Supply:
- Beli saham di area demand zone, terutama jika ada konfirmasi volume tinggi dan pola candlestick bullish.
- Jual saham di area supply zone, terutama jika harga mulai kehilangan momentum dan volume mulai berkurang.
- Hindari membeli saham saat harga berada di supply zone, karena kemungkinan besar harga akan turun setelah mencapai area ini.
3.3 Gunakan Breakout dan Pullback untuk Memaksimalkan Keuntungan
Saham yang akan naik biasanya melewati fase breakout, di mana harga berhasil menembus level resistance dengan volume tinggi.
Strategi Breakout Trading:
Tunggu harga menembus resistance dengan volume besar sebagai konfirmasi bahwa breakout valid.
Hindari masuk terlalu cepat tanpa konfirmasi volume, karena bisa terjadi false breakout.
Gunakan indikator seperti RSI dan MACD untuk melihat apakah momentum masih kuat.
- Strategi Pullback Trading:
- Jika harga menembus resistance dan naik, tetapi kemudian kembali menguji resistance yang lama sebagai support baru, ini adalah peluang entry terbaik.
- Pullback biasanya memberikan kesempatan untuk masuk dengan risiko lebih rendah.
- Gunakan Fibonacci Retracement (38.2 persen atau 50 persen) untuk menemukan level pullback yang ideal.
3.4 Perhatikan Volume untuk Mengukur Kekuatan Tren
Volume adalah faktor penting yang menunjukkan seberapa kuat pergerakan harga saham.
Cara Menggunakan Volume untuk Menemukan Saham Potensial:
Jika harga naik dengan volume besar, ini menandakan banyak pembeli masuk dan tren naik lebih valid.
Jika harga naik dengan volume kecil, tren naik bisa melemah dan berpotensi terjadi koreksi.
Saat harga mendekati support atau resistance, perhatikan volume. Jika support ditembus dengan volume tinggi, kemungkinan harga akan turun lebih dalam. Jika resistance ditembus dengan volume tinggi, kemungkinan harga akan naik lebih tinggi.
Strategi:
- Gunakan Volume Spike untuk menemukan saham yang baru mulai bergerak naik.
- Kombinasikan volume dengan indikator seperti MACD atau RSI untuk mengonfirmasi tren.
3.5 Gunakan Moving Average dan Trendline untuk Mengkonfirmasi Tren
Moving Average (MA) dan Trendline adalah alat yang sangat berguna untuk melihat tren harga saham.
Strategi Menggunakan Moving Average:
Jika harga berada di atas MA 50 atau MA 200, itu menandakan tren naik yang kuat.
Gunakan persilangan MA (Golden Cross & Death Cross) untuk menemukan momentum pergerakan saham.
Jika harga kembali ke MA 50 dan bertahan, itu bisa menjadi peluang entry saat pullback.
Strategi Menggunakan Trendline:
Gambar trendline yang menghubungkan titik-titik tertinggi dan terendah untuk melihat tren utama.
Jika harga menembus trendline dengan volume tinggi, itu bisa menjadi sinyal pembalikan tren.
3.6 Perhatikan Sentimen Pasar dan Berita Terkini
Kadang, analisis teknikal dan fundamental saja tidak cukup. Berita dan sentimen pasar sangat mempengaruhi harga saham.
Faktor yang Mempengaruhi Sentimen Pasar:
Rilis laporan keuangan perusahaan → Jika hasilnya lebih baik dari ekspektasi, saham bisa naik.
Kebijakan pemerintah → Contoh: Kenaikan suku bunga bisa menekan saham sektor tertentu.
Berita positif tentang industri → Misalnya, lonjakan harga komoditas bisa mengangkat saham pertambangan.
Sentimen global → Jika pasar saham dunia naik, saham lokal cenderung ikut menguat.
Strategi:
- Pantau berita ekonomi dan industri secara rutin.
- Periksa apakah berita tersebut berdampak positif atau negatif terhadap saham yang Anda incar.
- Hindari membeli saham yang sedang naik hanya karena euforia tanpa analisis yang jelas.
4. Kesimpulan: Cara Efektif Menemukan Saham yang Akan Naik
Untuk menemukan saham yang berpotensi naik, gabungkan analisis teknikal dan fundamental dengan strategi yang tepat.
- Gunakan Analisis Fundamental untuk Memilih Saham yang Sehat:
- Cek laporan keuangan, valuasi saham, dan prospek bisnis.
- Pilih saham dengan pertumbuhan laba yang baik dan industri yang menjanjikan.
- Gunakan Analisis Teknikal untuk Menentukan Timing yang Tepat:
- Gunakan Moving Average, RSI, dan MACD untuk melihat tren saham.
- Identifikasi level support dan resistance untuk entry dan exit yang lebih akurat.
- Gunakan Demand dan Supply untuk Memahami Pergerakan Pasar:
- Beli di demand zone dan jual di supply zone untuk memaksimalkan keuntungan.
- Perhatikan volume dan trendline untuk memastikan kekuatan tren.
- Pantau Breakout, Pullback, dan Sentimen Pasar:
- Gunakan strategi breakout dan pullback untuk masuk dengan risiko lebih rendah.
- Perhatikan berita dan kebijakan ekonomi yang bisa mempengaruhi harga saham.
Dengan strategi ini, Anda bisa lebih percaya diri dalam memilih saham yang memiliki potensi naik sebelum harganya melonjak terlalu tinggi.
Kesimpulan: Cara Menganalisa Saham yang Akan Naik
Menganalisa saham yang berpotensi naik memerlukan kombinasi analisis fundamental dan teknikal.
- Gunakan Analisis Fundamental untuk Menentukan Saham yang Sehat:
- Cek laporan keuangan, valuasi, dan prospek industri.
- Gunakan Analisis Teknikal untuk Menentukan Waktu yang Tepat:
- Gunakan Moving Average, RSI, MACD, dan volume untuk konfirmasi sinyal beli.
- Cari Saham dengan Tren Naik dan Sentimen Positif:
- Gunakan screener saham dan pantau berita untuk menemukan saham potensial.
Dengan strategi yang tepat, Anda bisa meningkatkan peluang mendapatkan saham yang naik sebelum harganya melonjak tinggi.
Ingin jago analisa dan tingkatkan skill trading? Gabung mentorship eksklusif bareng mentor berpengalaman yang siap kasih panduan langkah demi langkah, strategi efektif, dan tips praktis biar cuan maksimal di pasar Saham, Forex, Crypto. Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftar sekarang dan mulai trading dengan percaya diri. Klik di sini Whatsapp 0821-7606-0541 untuk bergabung!
Tinggalkan komentar