Kursus Trading Medan – Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan para trader dan investor. Dalam volatilitas pasar kripto yang tinggi, penting untuk memiliki pendekatan teknikal yang tajam dan terstruktur. Salah satu metode yang kini makin populer adalah Candle Range Theory (CRT). Teori ini menekankan pentingnya memahami range (rentang) pergerakan harga dalam satu candle, dari timeframe harian hingga kuartalan.
Artikel ini mengulas strategi CRT untuk Bitcoin dengan pembaruan analisis dari beberapa kerangka waktu penting: harian, mingguan, bulanan, hingga kuartalan.
Apa Itu Candle Range Theory?
Candle Range Theory (CRT) adalah pendekatan teknikal yang fokus pada:
- Mengidentifikasi struktur harga berdasarkan pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan (OHLC).
- Memetakan accumulation – manipulation – distribution (Power of Three).
- Mengenali potensi reversal dan continuation dengan melihat candle dominan pada tiap timeframe.
Dengan CRT, trader berusaha memahami konteks pergerakan harga, bukan hanya reaksi jangka pendek.
Update Bitcoin Berdasarkan CRT
1. Timeframe Harian (Daily)
- Struktur: Saat ini BTC membentuk candle dengan volatilitas tinggi, menandakan konsolidasi jangka pendek.
- Pola CRT: Ada indikasi fase manipulasi (false breakout) di sesi London, diikuti penyerapan likuiditas saat sesi New York.
- Strategi: Pantau area high dan low harian sebelumnya. Jika harga menyapu low harian lalu kembali ke atas open, potensi pembalikan intraday kuat.
2. Timeframe Mingguan (Weekly)

- Struktur: Minggu ini BTC membuka dengan bearish, namun masih berada dalam range minggu sebelumnya.
- Pola CRT: Fase accumulation di awal minggu dan potensi breakout di akhir minggu (jumat–sabtu).
- Strategi: Tandai high/low minggu sebelumnya dan gunakan sebagai zona reaksi harga (support/resistance dinamis).
3. Timeframe Bulanan (Monthly)

- Struktur: BTC membentuk candle doji panjang bulan lalu – tanda ketidakpastian pasar.
- Pola CRT: Kemungkinan besar sedang berada dalam fase distribusi, apalagi mendekati resistance makro sekitar $72,000.
- Strategi: Jika bulan ini harga menembus dan menutup di atas high bulan lalu, itu bisa menjadi sinyal lanjutan bullish (continuation). Sebaliknya, penolakan bisa berarti reversal.
4. Timeframe Kuartalan (Quarterly)

- Struktur: Kuartal Q2 2025 diawali dengan tekanan beli, namun belum mengkonfirmasi break out struktur besar.
- Pola CRT: Akumulasi besar kemungkinan terjadi di Q1 2025, dan sekarang pasar sedang menunggu validasi arah tren utama.
- Strategi: Fokus pada high/low Q1 2025 sebagai batasan likuiditas. Break atau rejection terhadap area tersebut bisa memberi sinyal jangka menengah.
Kombinasi CRT dengan Price Action
Untuk meningkatkan akurasi, CRT bisa dikombinasikan dengan:
- Liquidity Pools: Area high/low signifikan yang jadi target pasar.
- Breaker Blocks: Blok candle sebelum impuls besar (struktur supply/demand).
- Sesi Pasar (Asia, London, New York): CRT paling efektif bila dipetakan terhadap perilaku sesi pasar.
Rangkuman Strategi Praktis
Timeframe | Fokus Utama CRT | Strategi Utama |
---|---|---|
Harian | Manipulasi intraday (false break) | Gunakan high/low hari sebelumnya |
Mingguan | Reaksi terhadap range mingguan | Antisipasi breakout Jumat/Sabtu |
Bulanan | Breakout atau rejection makro | Perhatikan penutupan candle bulanan |
Kuartalan | Validasi arah tren besar | Gunakan high/low kuartal sebelumnya |
Penutup
Strategi CRT untuk Bitcoin memberi panduan sistematis dalam memahami perilaku pasar. Dengan menggabungkan analisis candle harian, mingguan, bulanan, dan kuartalan, trader bisa menyusun rencana yang lebih presisi dan disiplin.
Ingin pembaruan mingguan analisis CRT dan strategi Bitcoin lainnya? Kunjungi terus Kursus Trading Medan dan jadikan keputusan trading Anda lebih terarah.